Cerita mengenai Ali Baba merupakan salah satu cerita yang terdapat dalam Kisah 1001 Malam. Kisah Ali Baba kali ini menceritakan ketika ia menemukan gua harta para penyamun.
Pada zaman dahulu, ada sepasang kakak adik yang berbeda nasib. Sang adik, yaitu Ali Baba, selalu hidup dalam kemiskinan dan kekurangan harta. Sedangkan sang kakak, yaitu Qasim, hidup dalam kondisi kemewahan dengan harta yang sangat berlimpah. Walaupun hidup miskin, namun Ali Baba tidaklah iri dan dengki terhadap Qasim yang kaya raya, karena ia memang bukan orang yang bernafsu mencari harta duniawi.
Suatu hari, Ali Baba sedang mencari kayu bakar di hutan. Seperti biasa, ia membawa keledainya untuk menarik kayu bakar yang diperolehnya untuk dijual di pasar.
"Sepertinya kayu-kayu ini sudah cukup banyak. Aku harus segera ke pasar sebelum hari menjelang sore", ujar Ali Baba sembari mengikat kayu bakar tersebut.
Penemuan Gua Harta
Dalam perjalanannya, ia menemukan sebuah gua dengan pintu batu yang sangat besar berada di mulut gua. Ia pun melihat ada banyak jejak kaki kuda di depan pintu tersebut."Hmm, aku yakin pasti ada sesuatu di dalam gua ini. Bagaimana caranya aku masuk ke dalamnya?" kata Ali Baba sambil mencoba untuk menggeser pintu batu gua tersebut.
"Wah, batu ini sangat berat. Kekuatanku tak mampu untuk memindahkan batu ini", ucap Ali Baba. Ketika itu Ali Baba mendengar suara tapak kaki rombongan kuda yang mulai mendekat. Ia segera bersembunyi di balik pepohonan dan memperhatikan rombongan tersebut.
"Lho, itu kan gerombolan 40 penyamun yang sering merampas di pasar. Pasti mereka baru mengambil harta orang-orang di pasar lagi. Apakah gua ini adalah tempat persembunyian mereka? Lalu bagaimana cara mereka masuk ke dalamnya?" ucap Ali Baba dalam hati yang dirundung beribu pertanyaan mengenai para penyamun itu.
Tiba-tiba salah seorang dari penyamun itu berteriak di depan pintu gua, "BUKA PINTU!" Kemudian, pintu batu yang sangat besar itu bergeser, sehingga gerombolan itu dapat masuk ke dalamnya. Ali Baba masih bersembunyi dan memperhatikan gerak-gerik para penyamun itu.
Setelah mereka semua masuk ke dalam gua, beberapa saat kemudian mereka keluar lagi. Sama seperti saat membuka pintu, salah seorang penyamun tersebut juga berteriak di pintu gua, "TUTUP PINTU!", dan kemudian batu besar itu pun bergeser menutup mulut gua. Setelah kawanan penyamun itu pergi, Ali Baba penasaran dengan isi gua tersebut, dan melakukan sama persis seperti yang telah dilakukan penyamun tadi.
"BUKA PINTU!" teriak Ali Baba dengan raut wajah ketakutan dan gemetar.
Ali Baba dan 40 Penyamun |
Sesampainya Ali Baba di rumah, ia langsung menceritakan apa yang baru dialaminya kepada sang istri. Sang istri pun ikut terkejut karenanya. Beberapa bulan kemudian, keluarga Ali Baba menjadi keluarga yang berkecukupan. Namun, mereka selalu membantu orang lain yang kesusahan, dan tidak bersikap angkuh karena kekayaannya.
Suatu hari, istri Ali Baba sedang asyik bercakap-cakap dengan istri Qasim. Lalu, ia teledor dan membocorkan rahasia Ali Baba kepada istri Qasim. Akibat perbuatannya itu, Qasim mengetahui apa yang menjadi sebab perubahan dengan hidup keluarga adiknya itu.
Ketamakan Qasim
"Ali Baba yang hanya mengambil sedikit harta itu saja sudah bisa menjadi kaya. Kalau aku mengambil semua harta di gua itu, aku pasti akan menjadi orang terkaya di negeri ini", pikir Qasim. Ia memang sangat antusias untuk mengumpulkan harta dan menjadi yang terkaya, sehingga ia akan melakukan perbuatan apa saja untuk menggapai keinginannya itu. Terdorong rasa iri yang besar, Qasim bertanya berbagai macam hal tentang gua harta itu kepada adiknya. Karena sudah terbongkar, serta rasa sayang Ali Baba kepada Qasim, akhirnya ia menceritakan semua hal yang ia ketahui termasuk kata sakti yang digunakan.Kemudian, malam itu juga, Qasim pergi ke gua yang disebutkan dengan membawa banyak karung kosong. Dengan sangat teliti, ia melakukan hal-hal yang sudah diajarkan adiknya.
"BUKA PINTU!", teriak Qasim. Pintu batu pun terbuka, lalu ia masuk ke dalamnya. "TUTUP PINTU!", teriaknya lagi supaya pintu tertutup dan ia bebas untuk mengambil harta sesukanya.
Mata Qasim langsung terbelalak melihat segunung harta di depannya. Ia terpana akan adanya perhiasan yang tergeletak di dalam gua itu.
"Aku kaya. Aku benar-benar akan menjadi orang terkaya di seluruh negeri ini", ujarnya sambil tertawa terbahak-bahak dan hilang dalam nafsunya untuk memiliki gunung harta tersebut. Ia segera mengisi karung-karung yang dibawanya dengan harta itu. Ketika semua karung telah penuh, semua kantung di pakaiannya juga telah penuh dengan perhiasan, Qasim pun segera menuju pintu batu untuk keluar.
Sialnya, Qasim tercekat dan lupa dengan kata sakti untuk membuka pintu batu itu. "PINTU, BERGESERLAH!" teriaknya. Akan tetapi, pintu belum mau terbuka. "WAHAI PINTU BATU, TERBUKALAH!" teriaknya lagi. Pintu batu juga belum bisa terbuka.
"Sial. Aku tak bisa menggeser batu besar bodoh ini. Apa yang harus kulakukan? Aku harus segera keluar dari sini", tukasnya.
Berjam-jam lamanya Qasim masih di dalam gua dan terus mencoba membuka pintu batu. Hingga akhirnya, pagi pun tiba. Kawanan penyamun datang kembali ke gua mereka.
"BUKA PINTU!" teriak salah seorang penyamun tersebut, dan terbukalah pintu batu. Mereka sangat terkejut ketika menemukan Qasim ada di dalam gua harta mereka dengan membawa karung-karung berisi emas dan perhiasan. Qasim yang tertangkap basah pun menjadi lemas dan pasrah terhadap keadaan yang menimpanya.
"Siapa kau? Beraninya kau mencuri harta milik kami. Semuanya, tangkap orang ini!" teriak sang ketua penyamun. Tanpa dapat berkata apa-apa, Qasim pun ditangkap oleh para penyamun dan dihajar oleh mereka di dalam gua harta itu.
Kisah tersebut mengajarkan kita bahwa ketamakan dan kerakusan pada harta dunia pasti akan membawa bencana. Apalagi jika harta itu diperoleh dengan jalan yang tidak halal. Seperti yang terjadi pada Qasim. Walaupun ia sudah kaya raya, dan masih ingin menjadi lebih kaya dan lebih kaya lagi. Matanya yang silau dengan gunung harta di hadapannya membuat ia lupa dengan kata sakti, sehingga ia tidak bisa selamat dari gerombolan penyamun.
Sekian cerita kali ini, semoga bermanfaat.
EmoticonEmoticon