Cerita Islami kali ini akan menceritakan tentang seorang bernama Abu Said Al-Kharraj, ini terjadi saat Abu Said berprasangka buruk terhadap seorang fakir miskin. Hal itu sangat memalukan dihadapan allah, dan allah akan menerima tauat hambanya.
Kisah Bermula: Prasangka Buruk
Cerita ini bermula saat Abu Said Al-Kharraj berada sedang di Masjidil Haram, Kota Makkah. Kemudian setelah Abu Said melaksanakan sholat sunnah, terlihat seorang fakir miskin dengan pakaian sangat lusuh memasuki masjid.
Fakir miskin tersebut membawa selembar kain yang dikira Abu Said akan digunakan si fakir miskin tersebut untuk dijadikan sajadah sholat, ternyata si fakir tersebut menggelar kain lusuh tersebut dan kemudian menengadahkan tangannya.
Si fakir miskin tersebut rupanya meminta-minta pada jamaah masjid yang berlalu-lalang. Bukannya melaksanakan sholat atau ibadah lainnya, melainkan mengemis atau minta sedekah pada orang yang sedang lewat.
Fikiran Buruk Abu Said
Melihat hal ini, abu said berkata dalam hati "Sungguh keterlaluan orang fakir miskin itu, bukannya melakukan ibadah tapi malah minta-minta. Lihat saja, menyusahkan orang yang akan berjalan". Kata abu said dalam hatinya berburuk sangka pada fakir miskin.
Tidak diduga ternyata si fakir miskin tersebut berdiri dan menghampiri Abu Said, kemudian membaca ayat al-quran.
"Dan ketahuilah, bahwa Allah mengetahui apa yang ada dalam hatimu. Surah Al-Baqarah ayat 235"
Mendengar ayat yang dibacakan oleh si fakir miskin itu, Abu Said kaget dan sangat malu. Abu said mengucapkan istighfar didalam hati, seraya meminta kepada Allah terhadap apa yang sudah dia lakukan.
Lagi-lagi si fakir miskin itu membaca sebuah ayat al-quran.
"Dan Dialah yang menerima taubat hamba-hambanya, serta memaafkan kesalahan mereka. Surah As-Syuara ayat 25".
Dilarang Berprasangka Buruk
Rupanya yang di anggap oleh Abu Said Al-Kharraj sebagai fakir miskin, dia adalah seorang waliyullah yang sedang berpenampilan (menyamar) sebagai pengemis.
Sejak itulah abu said al-kharraj merasa jera tidak mau
berprasangka buruk terhadap siapapun. Entah itu pada orang yang berpenampilan bagus, atau pada orang yang berpenampilan buruk.
Dalam hal ini Abu Said tidak mengetahui kalau yang terlihat seperti pengemis itu adalah seorang ulama dengan maqam yang tinggi, oleh karena itu jangan sekali-kali kita berfikir buruk pada siapapun. Sekian cerita dongeng islami kali ini, semoga membawa manfaat dan menjadi pelajaran untuk kita semua.
EmoticonEmoticon